Showing posts with label thunder. Show all posts
Showing posts with label thunder. Show all posts

Thursday, January 12, 2012

(Video) MBLAQ 4th Mini Album 'This Is War' MV


cr:jtunecamp@youtube




Hi! This is my first post in this year!
How's goin' on with ur new day??
Hope u guys enjoy ur time!

This is MBlaQ 4th Mini Album '100% Ver.' 타이틀곡 '전쟁이야(This is War) MV.
My biased here is Cheondung (or Thunder) ><
The way he blinks his eyes is soooo cute and I love the way he smile, he look, even he breathe!
Really wish that someday the will visit Indonesia!

Well, talk about this mv I'm kinda broken heart. You can see that the model kisses his cheek! My lovely check that should be mine! Hahaha~~~ kidding! But... yeah... what can I do?? T___T


Korean Lyric :
[Joon] shikkeureo deudgijocha shirheo
nun-mu-ri mareudorok bi-reo
kkeut-kkaji kal-ke du-gobwah
neon nal jal mot keondeuryeosseo..
[Seungho] sarang-haet-deon urinde
keunyeoppunin na-inde
waeh neon waeh neon
nae yeojal keondeuryeo No way..
[Mir] tuktuk teol-ko nan i-reona
dang-han-mankeum neo du-gobwah
sarang kajko ujeong kajko
jang-nan-chineun neo du-gobwah
[G.O] ni saenggangmanhaedo beol-sseo
nae momi tteollyeowah
neol yongseomothae ijebu-teo neon
jeonjaengiya keob-jaengiya
neo du-go bwah bwah
neo keunyeo-ga tto ul-janha
keob-jaengiya
[G.O] nae sarang keondeurin neo neo neo neo
jeonjaengiya
[Thunder] keunyeo-ga tteonadeon nal
neon moreun-cheong modu ijeura marhaesseo
mideot-deon ni-ga chinguwin ni-ga
nae-ge ireol su isseo
neol jeojuha-gesseo ije
[Mir] keu deoreoun ib jebal damu-llae
i pinun-mul da dollyeojul-ke
ttokttokhi kwiie saekyeo
neoreul jeoldae kaman andwo
[G.O] eonjenka al-ke twehl-keora saengga-geun haetket-ji
neol yongseomothae ije bu-teo neon
jeonjaengiya keob-jaengiya
neo du-go bwah bwah
neo keunyeo-ga tto ul-janha
keob-jaengiya neo du-go bwah bwah
neo keunyeo-ga tto ul-janha
(Don’t you cry cry cry)
[Thunder] neottae-me tto ul-janha
(keunyeo-ga bye bye bye bye bye)
[G.O] modeunke kkeuchijanha
(Don’t you cry cry cry)
[G.O] nae sarang keondeurin neo neo neo neo
jeonjaengiya
jeonjaengiya
[G.O] nae sarang keondeurin neo
neo neo neo jeonjaengiya
jeonjaengiya keob-jaengiya [G.O] (Oh~~)
neo du-go bwah bwah
neo keunyeo-ga tto ul-janha
keob-jaengiya (keob-jaengiya~) neo du-go bwah bwah
neo keunyeo-ga tto ul-janha [G.O] (Ahhh~~Ah~)
(Don’t you cry cry cry)
[Thunder] neottae-me tto ul-janha
(keunyeo-ga bye bye bye bye bye)
[G.O] modeunke kkeuchijanha
(Don’t you cry cry cry)
[G.O] nae sarang keondeurin neo neo neo neo
jeonjaengiya

Translation :
Shut up, I don’t even wanna hear it
Beg until your tears dry up
I will see the end of this, just watch
You messed with the wrong person
We were in love
and I only had her
But why, why did you
touch my girl – no way
I brush myself off and get up
As much as I suffered, you just watch
You mess with love,
you mess with friendship – just watch
Just at the thought of you,
my body shakes
I can’t forgive you – from now on -
It’s war, you coward
just watch
You made her cry again
You coward,
you you you, who messed with my love
It’s war
On the day she left,
you pretended not to know and told me to forget it all
I trusted you, you were my friend -
how could you do this to me
I will curse you from now on
Will you please shut that dirty mouth
I will give back these painful tears to you
Engrave this in your ear -
I will never leave you alone
You probably knew that I would find out sometime
I can’t forgive you – from now on -
It’s war, you coward -
just watch
You made her cry again
You coward, you just watch -
you made her cry again
(Don’t you cry cry cry)
She’s crying because of you again
(She said bye bye bye bye bye)
It’s all over now
(Don’t you cry cry cry)
You you you, who messed with my love -
It’s war
It’s war
You you you, who messed with my love -
It’s war
It’s war, you coward -
just watch
You made her cry again
You coward, you just watch -
you made her cry again
(Don’t you cry cry cry)
She’s crying because of you again
(She said bye bye bye bye bye)
It’s all over now
(Don’t you cry cry cry)
You you you, who messed with my love -
It’s war

Hangul :
시끄러 듣기조차 싫어
눈물이 마르도록 빌어
끝까지 갈게 두고봐
넌 날 잘 못 건드렸어..
사랑했던 우린데
그녀뿐인 나인데
왜 넌 왜 넌
내 여잘 건드려 No way..
툭툭 털고 난 일어나
당한만큼 너 두고봐
사랑 갖고 우정 갖고
장난치는 너 두고봐
니 생각만해도 벌써
내 몸이 떨려와
널 용서못해 이제부터 넌
전쟁이야 겁쟁이야
너 두고 봐 봐
너 그녀가 또 울잖아
겁쟁이야
내 사랑 건드린 너 너 너 너
전쟁이야
그녀가 떠나던 날
넌 모른척 모두 잊으라 말했어
믿었던 니가 친구인 니가
내게 이럴 수 있어
널 저주하겠어 이제
그 더러운 입 제발 다물래
이 피눈물 다 돌려줄게
똑똑히 귀에 새겨
너를 절대 가만 안둬
언젠가 알게 될거라 생각은 했겠지
널 용서못해 이제 부터 넌
전쟁이야 겁쟁이야
너 두고 봐 봐
너 그녀가 또 울잖아
겁쟁이야 너 두고 봐 봐
너 그녀가 또 울잖아
(Don’t you cry cry cry)
너땜에 또 울잖아
(그녀가 bye bye bye bye bye)
모든게 끝이잖아
(Don’t you cry cry cry)
내 사랑 건드린 너 너 너 너
전쟁이야
전쟁이야
내 사랑 건드린 너 너 너 너
전쟁이야
전쟁이야 겁쟁이야
너 두고 봐 봐
너 그녀가 또 울잖아
겁쟁이야 너 두고 봐 봐
너 그녀가 또 울잖아
(Don’t you cry cry cry)
너땜에 또 울잖아
(그녀가 bye bye bye bye bye)
모든게 끝이잖아
(Don’t you cry cry cry)
내 사랑 건드린 너 너 너 너
전쟁이야
cr:color coded lyric

Wednesday, April 20, 2011

FF (OneShoot) Blue Minded

Title :: Blue Minded
Cast :: Park Sang Hyun alias Thunder – MBlaQ
Park Hye Jin..



Park Hye Jin mengeratkan pegangan pada tali ranselnya, menatap kosong tengkuk seseorang di hadapannya. Ia duduk di deretan paling belakang ruang tunggu, sambil mengayunkan kakinya diujung kursi. Lelaki itu sama sekali tak bergeming di balik topi hitam misterius. Hye Jin tak peduli. Ia sedang berpikir sesuatu yang lain. Untuk pertama kali ia berjalan sejauh ini dari rumah. Sudah dua hari Hye Jin tidak mendengar ocehan ibu atau gerutu ayah yang ternyata sangat membuatnya rindu.
Mengejar cinta. Ia tertawa sendiri menggumamkan kata2 itu. Hye Jin sedang dalam pencarian akan cinta pertamanya. Ia tak percaya kalimat cinta pertama tak kan berakhir bahagia. Ia cukup bahagia sekarang mendengar alunan musik cinta pertamanya dari sepasang earphone di telinganya. Ia kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalam saku tas.

“Sebentar lagi...” ia menggumam menatap benda itu. Secarik kertas usang yang sudah lecek di mana2. Ia mengelusnya sayang dan dengan berhati-hati membuka lembaran tipis dari dalam.

“ Annyeong Park Sang Hyun atau Thunder—mianhe, aku lebih suka memanggilmu begitu. Mungkin tak ’kan berarti ribuan kata-kata yang ingin kutumpahkan sesaat lagi. Mungkin kau bisa menganggapnya omong kosong atau surat cinta biasa. Tapi satu yang kupastikan, aku mengumpulkan kepingan keberanian untuk—bahkan—hanya membayangkan ini. Menulisnya. Mengatakan padamu hal memalukan ini...*wajahku benar2 panas—aish~>.<*
Bodohnya hatiku. Aku sudah berusaha membunuh perasaan ini sejak lama. Percayalah. Tapi ternyata ia terlalu kuat. Hatiku ternyata egois. Akal sehatku mati dihadapannya. Aku terpaksa tersiksa, memberi air kehidupan pada perasaan terlarang ini. Ia memaksaku menegak racun berbisa. Tak mudah, kau tahu. Memendam monster mengerikan yang melukaiku dari dalam.
*aku sedang menarik napas panjang sekarang...*
...Dan aku menyukaimu. Dengan segenap cerita hidup yang sanggup kulukiskan agar kau mengerti. Aku menyukai desauan angin yang terbawa beserta tawamu. Mataku tak bisa beralih dari senyum sederhanamu. Semakin jauh aku mengakuinya, semakin kepengecutanku menari-nari. Aku tidak punya cukup keberanian mengatakannya padamu. Aku tak sanggup menatap dua mata menyelidik itu, takut ia mengetahui rahasia hatiku. Jari-jariku bergetar hebat meraih satu persatu helaian keyakinan yang tersisa. Aku berteriak lelah menanggung semuanya sendiri. Hatiku tak mau mengerti. Ia bersikeras memilihmu. Aku sudah mengatakam tidak ribuan kali yang di balasnya kejam jutaan kali.
Mengertilah, aku hanya ingin kau tahu kisah sedih hati ini...
Seonggok hati keras kepala...
Sekeping hati yang menyukaimu dengan cara sesederhana mungkin hanya agar kau tahu bahwa ia hidup...”


Hye Jin menelusuri satu persatu kata dengan tergesa-gesa. Ia sudah hapal semua. Setiap tanda baca. Hanya beberapa mil lagi ia akan bertemu cinta pertamanya. Park Sang Hyun. Yang sekarang sudah menjadi member grup rookie baru di korea. Hye Jin ikut bangga meski itu tak kan berarti apa2. Tak kan merubah kisah di antara mereka. Ia hanya menyesal terlambat mengatakannya. Membiarkan gebu cinta itu berlalu. Sepotong cinta usang. Ia membiarkannya pergi tanpa sempat berkata apa-apa. Masa lalu muram, pikirnya. Tapi terlambat bukan berarti tidak akan pernah. Kata itu terus di ulang dalam kepalanya.

Tiba-tiba speaker raksasa menggema menyelimuti dinding. Penerbangan dibatalkan malam ini. Cuaca Desember terlalu buruk untuk di lalui. Hye Jin mengerang kecewa. Ia tak punya banyak waktu. Ia tak boleh melewatkan kesempatan malam natal terakhir yang mungkin di dapatnya bersama Thunder. Tidak kali ini.

Semua orang melakukan protes2 heboh di meja pemesanan tiket seolah itu bisa mengubah keadaan. Hye Jin bangkit, namun pandangannya tiba-tiba berkabut. Ia bersandar pada bahu kursi sesaat meraih segenggam butiran kecil di dalam tas dan menelannya cepat-cepat. Ia lalu berdiri dengan gontai dan berjalan keluar.

Langit sedang tidak bersahabat. Ia memuntahkan jutaan salju beku malam ini. Dentingan lagu-lagu natal mengalun indah dari balik etalase toko pernak-pernik di seberang sana. Hye Jin menggigil mundur beberapa langkah ketika tubuhnya menabrak seseorang.

“Cheosonghamnida...” ia membungkuk beberapa kali pada laki-laki yang duduk di depannya tadi--sebelum seperti tersambar petir, ia menyadari sesuatu. Hye Jin berbalik, menghindar pergi.
“Hye Jin-ahhh!” panggil lelaki itu, “Yaaa!!”
“A-annyeong... Sang Hyun-ah..” jawab Hye Jin pelan.
“Apa yang kau lakukan di sini?? Penerbangan dibatalkan bukan...?”
Hye Jin mengangguk tanpa menatap lawan bicaranya, “Ne... aku mau pergi, menunggu penerbangan besok...”
“Pergi?? Melewatkan malam natal seindah ini?” tanyanya heran, “ Ikut aku keliling kota saja!” tawarnya riang, yang labih terdengar perintah dri pada permintaan.
“Tapi...”

Terlambat. Thunder sudah menarik ujung syalnya—kebiasaan yang tak berubah-- menembus derai salju yang berkilauan. Mereka mengunjungi hampir semua tenda makanan kecil yang buka malam ini. Thunder tak berhenti menceritakan lelucon semasa mereka sekolah dulu. Gosip-gosip tua yang kebanyakan ternyata benar. Cowok itu masih sama berkilaunya seperti dulu, bahkan setelah bertahun-tahun tidak bertemu sejak kepindahannya ke Filipina, Hye Jin sama sekali tidak merasakan perbedaan. Seolah itu semua terjadi hanya beberapa menit lalu.

Sampai jam menunjukkan pukul 11.45. Semua orang berkumpul di aula kota di sekitar pohon natal super besar yang menjulang indah menembus langit hitam. Di detik-detik terakhir semuanya menghitung mundur ke pukul 12. Thunder menarik tangan Hye Jin menerobos kerumunan, mengambil tempat paling dekat dekat pohon.

“5... 4... 3... 2...” teriak mereka bersamaan ketika pada hitungan terakhir Thunder menunduk dan mengecup kening Hye Jin hangat.

“Merry Chrismast!” bisiknya lembut di telinga gadis itu kemudian menepuk kepalanya pelan.
Hye Jin terpaku menatap cowok di hadapannya. Salju semakin lebat tapi ia malah berkeringat hebat. Thunder hanya tertawa melihat ekspresi di wajah gadis itu. Tiba-tiba ia merasakan ribuan jarum menusuk pusat kepalanya. Hye Jin meringis kesakitan.

“Tidak sekarang!” umpatnya marah, “ Jangan sekarang, aku mohon...” ia menangis perih.
“Hye Jin.. gwaencanayo??” tanya Thunder melihat sesuatu tidak beres.
Hye Jin tak sanggup mendengar apapun lagi. Lututnya lemas. Ia terjatuh dan tak melihat apapun lagi...

***

Thunder menatap kertas usang di tangannya. Ribuan kali sampai ia ingat persis di bagian mana saja garis-garis tua itu merusak rangkaian tulisan tangan di dalamnya. Udara pemakaman ini begitu dingin. Tapi tak tahu kenapa, ia cukup betah berlama-lama di sini. Mengusap-usap sayang batu nisan dari pualam yang beku bagai es.
“Yaa... ayo kita pulang...” panggil seseorang.
Thunder menoleh dan mengangguk, kemudian berbalik pada nisan di hadapanya, “Aku pulang dulu. Nanti aku kembali lagi, sampai jumpa,” ia mengusap benda itu sekali lagi.
“Ibu pasti senang punya anak sepertimu,” Hye Jin tersenyum pada kekasihnya.
“Ibu senang mendenger surat cintamu,” ledeknya.
“Mwo? Kau membacakannya untuk ibu??” protes Hye Jin.
Thunder mengangkat bahu.
“Ya...!!!!” teriak Hye Jin kesal.
Thunder hanya tertawa semakin keras.
“Emm, pada malam natal waktu itu, sebenarnya kau mau kemana?” tanya Hye Jin.
“A—oh , itu! Aku mau pulang,”
“Mwo? Waeyo?”
“Mencarimu,”
“Mencariku? Kenapa?”
“Karenaaa~ Rahasia!” ia mengedipkan mata dan mengacak rambut Hye Jin.


=The End=

Jeongmal mianhe Ny. Park alias mamahnya Thunder and Dhara onni, uda saiia bikin passed away di ff ini. Ini Cuma ff. Trust me! Saiia pribadi berdoa supaya ahjuma umur panjaaannggg... amiiinnn.... hehehhh...
fakta2 di dalam hanya karangan saja...
mian juga kalu ada ketikan yg salah yaaa