Tuesday, September 10, 2013

Worse Than A Broken Heart

Semua orang pasti pernah merasa diabaikan dan ditinggalkan. Seorang anak harus belajar mandiri ketika masuk ke ruang kelas untuk pertama kali. Seorang mahasiswa harus meninggalkan kampung halaman dan menuntut ilmu di negeri orang. Seorang wanita harus mengangkat kaki dari rumah meninggalkan orang tuanya untuk menikah. Ditinggalkan. Meninggalkan. Dua hal serupa tapi berbeda. Namun tetap menyisakan rasa yang sama. Kesedihan. Kegundahan dan yang paling mengerikan adalah ketidaktahuan.


Kesedihan melingkupi berbagai hal. Tidak lagi bersama. Tidak lagi bertemu bahkan mungkin bertegur sapa untuk beberapa kasus yang lebih serius. 
Kegundahan adalah perkara lain. Mau melangkah atau memilih mundur? Mudah saja jika kita yakin melangkah adalah benar dan mundur adalah salah. Akan berbeda jika melihat melangkah dan mundur merupakan hal yang sama baiknya. 
Kemudian berbicara tentang ketidaktahuan. Lebih mengerikan diantara semua. Tidak tahu akan menjadi apa, harus bagaimana. Terlalu banyak pertanyaan merayapi tulang pungung dan membekukan hati. 

Tapi seperti berulang kali manusia hadapi. Kita dipaksa untuk memaklumi kehidupan. Untuk angguk2 saja pada tingkahnya yang kadang seenaknya. Kehidupan layaknya seorang anak kecil. Kita yang dewasalah yang harus mengerti.
Lebih mengerikan dari pada patah hati.

No comments: