Pic credit : Pinterest
Mengeja jengkal-jengkal detik dari jam tangan hitammu.
Mungkin, suara pertama yang terdengar adalah "mengapa?"
Atau bisa jadi juga "ada apa?"
Berdoa saja aku di sini.
Rapat-rapat mengunci mulut dan telingaku.
Kujorokkan sebundel hati yang menggeliat di bawah tulang dadaku.
Ku lempar sejauh batas samudera yang kau isi dengan segala jawaban atas "mengapa" dan "ada apa"-mu.
Aku, bayangan yang bangga saja kau sembunyikan di sudut terpojok jiwamu.
Aku, nama haram yang mati-matian kau telan dalam-dalam tenggorokanmu.
Bersandar pada satu-satunya pengertian bahwa besok matahari pasti datang.
Menghirup satu-satunya harapan bahwa apapun yang terjadi, toh langit tetap tinggi.
--
CR : 05/08/2017 19.00 WIB
Nulis di buku Daily Report adek satu-satunya yang isinya biodata nasabah.
No comments:
Post a Comment